STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KEPERAWATAN

Latest courses

3-tag:Courses-65px

Kamis, 22 Desember 2022

Persiapan Tindakan Ovum Pick Out (OPU)

Kategori: Fisiologis

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Definisi : Menyiapkan pasien untuk prosedur pengambilan sel telur pada folikel yang sudah matang dengan cara menusuk dan melakukan aspirasi di ovarium melalui vagina.

Diagnosis Keperawatan : Nyeri Akut, Risiko Infeksi

Luaran Keperawatan : Risiko Infeksi Menurun, Tingkat Ansietas Menurun ,Tingkat Nyeri Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Set OPU

b.Set linen steril

Set vulva hygiene

d.Set USG

e.Set pemasangan kateter urine

f.Set pemasangan infus

g.Cairan infus sesuai kebutuhan

h. Jarum aspirasi single lumen atau double lumen

i.Needle guide

j. Spekulum sesuai kebutuhan

K.Tabung penampung sel telur

L. kasa steril sesuai kebutuhan

m. Monitor EKG

 n. Alat perlindung diri (APD)

o.Baju pasien

p. Lembar catatan sel telur (oocyte)

q.Catatan terintegrasi

r. Lembar persetujuan

s.Checklist tindakan keselamatan pasien

4.Siapkan pasien:

a.Pastikan pasien telah disuntik dengan obat pemecah sel telur 34-36 jam sebelumnya di malam hari sesuai dengan program

b.Pastikan pasien telah menjalani puasa minimal 6-8 jam sebelum tindakan Informasikan pasien untuk datang 1 jam lebih awal untuk tindakan OPU OPU

C. Setelah penyuntikan pemecah sel telur ± 36 jam

d.Pastikan pasien tidak menggunakan kosmetik dan parfum

5. Siapkan suami pasien di hari tindakan OPU untuk pengambilan sperma dan e Ganti baju pasien tidak mengeluarkan sperma 3-5 hari sebelum tindakan OPU

6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

 7. Pindahkan pasien dari ruang persiapan ke ruang tindakan

8. Pasang jalur intravena

9. Lakukan vulva hygiene

10. Pasang kateter urine

 11. Pasang monitor EKG

12. Posisikan pasien dengan posisi litotomi

 13. Pastikan lokasi pembedahan benar, prosedur pembedahan benar, dan pembedahan pada pasien yang benar

14. Pasang APD

 15. Pasang set linen steril

16. Sambungkan probe yang steril ke monitor USG

17. Berikan ke operator single lumen atau double lumen yang dikaitkan dengan needle guide dan probe USG saat operator akan melakukan penusukan Cangkang telur

18. Lakukan penekanan pada alat penyedot saat operator melakukan tindakan Aspirasi sel telur dari ovum

19. Berikan tabung berisi cairan telur yang sudah disedot kepada petugas embriologi

20. Catat jumlah oocyte di formulir oocyte sesuai informasi dari petugas embriologi

21. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

22. Lepaskan sarung tangan

23. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

24. Pindahkan pasien ke ruang pemulihan untuk dilakukan pemantauan

25. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Biomater, J.,Biomim, Tissue Eng (2013). Biomimetic Biomaterials and Tissue Engineering.

Transvaginal Ultrasound-guided Ovum Pick-up (OPU) in Cattle. Diambil dari file:///C:/Users/user/Downloads/mir-is-associated-with-er-expression-gastric-carcinoma-of- xenografted-model-1662-100X.1000118.pdf. Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

Mocanu, E. (2016). International Federation of Gynecology and Obstetrics, Surgical Procedure in Art. Diambil dari publications/1 FIGO ART Surgery-pitfalls.pdf. https://www.figo.org/sites/default/files/uploads/project

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

The ESHRE Working group on Ultrasound in ART (2019). Recommendations for GoodPpractice in Ultrasound: Oocyte Pick-Up.

 

Persiapan Tindakan Histeroskopi

Kategori: Fisiologis

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Definisi : Melakukan persiapan pada pasien sebelum menjalani prosedur invasit dengan menggunakan alat histeroskopi untuk pemeriksaan struktur dalam rahim.

Diagnosis Keperawatan : Risiko Infeksi , Ansietas , Nyeri Akut

Luaran Keperawatan : Tingkat Ansietas Menurun, Risiko Infeksi Menurun Tingkat Nyeri Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Catatan terintegrasi

b. Lembar persetujuan tindakan

4.Siapkan pasien:

 a. Pastikan pasien telah dilakukan pemeriksaan HSG

b. Pastika pasien datang di periode menstruasi hari ke-5 sampai ke-9

c. Pastikan pasien telah mendapatkan penjelasan dari tim medis dan telah menyetujui tindakan

5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

6. Follow up pasien untuk periode menstruasi

7. Lakukan ruang prosedur minimal 1 hari sebelum prosedur dilakukan

8. Informasikan jadwal prosedur akan dilakukan

 9. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

10. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S, E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health ScSciences

Lowdermilk, D, L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott. 

Persiapan Tindakan Fertilitation

Kategori Fisiologis

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Definisi: Menempatkan kembali embrio melalui saluran reproduksi wanita saat embrio telah berusia 3 hari atau 5 hari.

Diagnosis Keperawatan : Ansietas ,Risiko Infeksi, Nyeri Akut

Luaran Keperawatan : Tingkat Ansietas Menurun,

Risiko Infeksi Menurun , Tingkat Nyeri Menurun

Prosedur

 1. Identifikasi Pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Set transfer embrio (ET)

b.Set linen steril

C. Set vulva hygiene

d. Set USG

e.  Tampon tang steril

f.Kogel tang steril

g. Kom kecil steril 2 buah

h. Kasa dan kapas bulat kecil steril sesuai kebutuhan

i.Spigmomanometer

j. Stetoskop

k. Jam atau pengukur waktu Termometer

m. Catatan terintegrasi

n. Lembar persetujuan

o. Checklist tindakan keselamatan pasien

p. APD sesuai kebutuhan

q. Baju pasien

4. Pastikan bahwa pasien dan pasangan sudah melengkapi administrasi antara lain:

a.Formulir persetujuan telah ditandatangani

b. Fotokopi KTP suami dan istri yang telah dibandingkan dengan yang asli Sebelumnya

c. Fotokopi kartu keluarga yang telah dibandingkan dengan yang asli sebelumnya

 d. Fotokopi buku nikah atau sertifikat nikah yang telah dibandingkan Yang asli sebelumnya

 e. Pas foto suami-istri yang berwarna 4x6

5. Siapkan pasien:

a.Pastikan pasien datang pada hari menstruasi ke-15 atau hari ke-17

b.Pindahkan pasien dari ruang persiapan ke ruang tindakan

c. Berikan minum air putih 30 menit sampai 60 menit sebelum prosedur dimulai dengan minimal 200 ml, kemudian informasikan pasien untuk Menahan BAK

6 Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

7. Periksa tanda-tanda vital pasien

8. Ganti baju pasien

9. Periksa pemenuhan kandung menggunakan USG

10. Posisikan pasien dengan posisi litotomi

11. Pastikan lokasi pembedahan benar, prosedur pembedahan benar, dan Pembedahan pada pasien yang benar

12. Pasang APD

13. Pasang set linen steril

14. Lakukan vulva hygiene

15. Pastikan semua alat telah siap pakai

16. Pastikan kenyamanan dan keamanan pasien

17. Siapkan set ET

18. Dampingi pasien saat dokter embriologi memasukkan embrio, lalu lakukan penekanan pada syringe ET

19. Pastikan dokter embriologi telah mengecek kembali syringe kateter bahwa embrio telah tidak ada lagi di dalam kateter ET

20. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

21. Pindahkan pasien ke ruang pemulihan

22. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

 23. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

 

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

 FertilityNZ (2017) In vitro fertilisation (IVF) & intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI). Diambil dan https://fertilityfirst.com.au/wp-content/uploads/2017/02/in-vitro-fertilisation-ivf-intr.pdf

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (151 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

Sinclair, L., Lashen, H., Afnan, M., & Sharif, K. (1998). Nurses performing embryo transfer: The development and results of the Birmingham experience. Human Reproduction (Oxford, England), 13, 699-702.

 

Persiapan Tindakan Pessarium

Kategori:  Fisiologis

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Definisi : Menyiapkan pasien untuk menjalani tindakan pemasangan alat di dalam vagina untu mengatasi prolapsus uteri.

Diagnosis Keperawatan : Gangguan Integritas Jaringan, Risiko Infeksi Nyeri Akut , Ansietas

Luaran Keperawatan : Integritas Kulit dan Jaringan meningkat, Tingkat Infeksi Menurun,  Tingkat Nyeri Menurun, Tingkat Ansietas Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

 3 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Sarung tangan

b. Kapas sublimat

C. Pessarium steril sesuai ukuran

d. Set pemasangan alat pessarium

e. Bengkok

4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5.Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih

6.Atur posisi pasien dengan posisi litotomi

7. Lakukan vulva hygiene sebelum tindakan pemasangan pessarium

8. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

9. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

10. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

 Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnsotik (1st ed.).

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st Ed) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

 Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

 

Persiapan Prosedur Amniosentesis

Kategori: Fisiologis

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Definisi : Menyiapkan pasien untuk menjalani tindakan pengambilan cairan amnion melalui Rongga rahim.

Diagnosis Keperawatan : Risiko Infeksi, Risiko Cedera pada Janin, Risiko Cedera pada Ibu, Ansietas

Luaran Keperawatan : Tingkat Ansietas Menurun, Tingkat Cedera Menurun , Risiko Infeksi Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal Lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Duk steril

b.Sarung tangan steril

C. Jarum amnion

 d. Kateter intra enam

e. Set infus

f. Cairan infus RL

g. Lidocain

h. Spuit 3 ml, 5 ml, 20 ml atau sesuai kebutuhan

imKasa steril j. Alcohol Swab

4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5.Anjurkan pasien mandi klorheksidin pada sore dan pagi hari terutama untuk membersihkan area abdomen

6.Siapkan pasien untuk pemeriksaan USG selama tindakan amniosentesis

7.Dampingi ibu ke ruang perlu

8. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

9. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

10. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

 

Persiapan Persalinan dengan Tindakan Sectio Caesarea (SC)

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Kategori Fisiologis

Definisi: Menyiapkan pasien menjalani persalinan dengan pembedahan sectio caesarea (SC)

Diagnosis Keperawatan : Cedera pada Janin, Risiko Perdarahan, Risiko Cedera pada Ibu , Ansietas, Risiko Perlambatan Pemulihan Pascabedah

Luaran Keperawatan : Tingkat Cedera Menurun, Pemulihan Pascabedah Meningkat, Tingkat Perdarahan Menurun ,Tingkat Ansietas Menurun

Prosedur

1 Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a. Sarung tangan bersih

b. Alat cukur

C. Spigmomanometer

d. Stetoskop

e. Doppler

f. Handuk

g. Bengkok

4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

 5. Pasang sarung tangan

6.Informasikan tentang persiapan operasi kepada pasien: a. Jam mulai puasa

b. Pencukuran area genitalia Resiko jatuh

C.Resiko jatuh

d. Mandi menggunakan klorheksidin

7. Monitor denyut jantung bayi dengan Doppler

8. Monitor tanda-tanda vital ibu

9. Lakukan pencukuran pada area genitalia

 10. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

11. Lakukan kebersihan 6 langkah

12. Dampingi ibu ke ruang operasi, jika perlu

13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

 

Persiapan Pemeriksaan USG Kehamilan

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Kategori: Fisiologis

Definisi : Menyiapkan pasien menjalani pemeriksaan untuk memeriksa perkembangan janin dengan menggunakan ultrasonografi (USG).

Diagnosis Keperawatan : Risiko Cedera pada Janin, kesiapan Peningkatan Pengetahuan, Ansietas

Luaran Keperawatan : Tingkat Cedera Menurun,Tingkat Pengetahuan Meningkat, Tingkat Ansietas Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Sarung tangan bersih

b. Mesin USG

C. Jeli

d. Tisu

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Identifikasi indikasi dilakukan pemeriksaan

6. Siapkan pasien secara fisik dan emosional

7. Jaga privasi pasien

8. Atur posisi pasien berbaring dengan posisi nyaman

 9 Buka pakaian pasien pada area abdomen

10. Hidupkan mesin USG

11. Lakukan pendataan sesuai rekam medik pasien, tekan tombol “pasien”, gunakan track ball dan keyboard untuk mengisi data pada sheet pasien

 12. Oleskan jeli pada pasien dan gunakan probe yang telah dipilih untuk melakukan Pemeriksaan

13. Fasilitasi pemeriksaan USG

14. Cetak hasil pemeriksaan USG dari mesin

15. Diskusikan hasil pemeriksaan dengan tim medis

16. Matikan mesin USG

17. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

18. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

19. Jadwalkan pemeriksaan ulang atau prosedur tambahan, jika perlu

20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

 

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

 

Persiapan Pap Smear

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Kategori:  Fisiologis

Definisi : Menyiapkan pasien menjalani tindakan pengambilan sampel sel dari mulut rahim untuk deteksi dini kanker mulut rahim.

Diagnosis Keperawatan : Defisit Perawatan Diri, Risiko Infeksi, Gangguan rasa nyaman

Luaran Keperawatan : Status Kenyamanan Meningkat ,Perawatan Diri Meningkat Tingkat Infeksi Menurun

Prosedur

1 Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Sarung tangan steril

b. Kapas dan larutan antiseptik

C. Spekulum

d. Penjepit has

e. Spatula

f. Kaca objek yang telah diberi alkohol 95%

g. Wadah transpor untuk sediaan

h. Meja ginekologi

i.Meja instrumen

j. Lampu sorot

k. Label nama

Tentukan waktu pemeriksaan :

a.Di luar masa menstruasi

b. Perempuan yang telah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan seksual

C. Pap smear setahun sekali

5. Identifikasi persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan pap smear

a. Tidak melakukan koitus minimal dalam 24 jam

b.Tidak menggunakan pembasuh vagina minimal 48 jam C. Tidak sedang menstruasi

6. Lakukan persiapan pasien:

a. Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepaskan pakaian dalam

b. Atur posisi pasien telentang atau miring dengan kedua lutut ditekuk

7. Celupkan kaca objek ke dalam larutan alkohol 95% selama 10, setelah sediaan didapatkan

8. Masukkan sediaan ke dalam wadah transpor dan dikirim ke bagian patologi anatomi

9. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

10. Lepaskan sarung tangan

11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

 PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1St ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott.

Perawatan Vulva Hygiene

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Kategori: Fisiologis

Definisi: Mengidentifikasi dan merawat kebersihan vulva untuk meningkatkan kenyamanan dan mencegah terjadinya komplikasi.

Diagnosis Keperawatan : Gangguan Rasa Nyaman, Defisit Perawatan Diri,Risiko Infeksi

Luaran Keperawatan : Perawatan Diri Meningkat, Status Kenyamanan Meningkat, Tingkat Infeksi Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Sarung tangan bersih

b Kom berisi kapas savlon atau kapas sublimat

C. Perlak

d. Pispot

e.Waskom berisi air bersih

f. Pembalut

g. Bengkok

 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Jaga privasi pasien

6. Atur posisi litotomi

7. Pasang perlak dan pispot

8. Identifikasi kondisi vulva

9. Pasang sarung tangan

10. Guyur genitalia luar dengan air bersih

11. Buka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri

12. Bersihkan vulva mulai dari labia mayora kanan, labia mayora kiri, labia minora kanan, labia minora kiri, vestibulum, perineum degngan arah dari klitoris ke anus dengan kapas basah

13. Pasang pembalut dan celana dalam

14. Rapikan pasien dan alat yang digunakan

15. Lepaskan sarung tangan

16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

17. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L.. Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

 PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1 ed.).Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

 

Perawatan Robekan Jalan Lahir

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Reproduksi dan seksualitas

Definisi: Meningkatkan dan mempertahankan integritas kulit perineum.

Diagnosis Keperawatan : Gangguan Integritas Kulit/Jaringan Nyeri Akut Risiko Infeksi Ketidaknyamanan Pasca Partum

Luaran Keperawatan : Integritas Kulit dan Jaringan Tingkat Infeksi Menurun Status Kenyamanan Meningkat, Meningkat Tingkat Nyeri Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3.Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a. Sarung tangan bersih

b. Perlak

C. Pispot

d. Waskom berisi air bersih

e. Pembalut

f. Bengkok

4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5.Pasang sarung tangan bersih

6.Jaga privasi pasien

7. Atur posisi nyaman

8.Pasang perlak dan pispot

9.Anjurkan pasien untuk melepaskan pakaian bagian bawah

10. Periksa kondisi perineum (adanya luka jahitan, laserasi jalan lahir)

11. Periksa tanda-tanda infeksi luka jahitan dengan skala REEDA (Redness),Echimosis, Edema, Discharge, Approximation)

12. Bersihkan area perineum secara teratur atau lakukan vulva hygiene 3-4 kali sehari

13. Anjurkan ibu untuk menjaga perineum bersih dan kering

 14. Anjurkan ibu membersihkan perineum dengan air bersih mengalir

15. Anjurkan mengganti pembalut setelah buang air kecil dan setelah buang besar

16. Ajarkan pasien dan keluarga memonitor tanda-tanda abnormal pada perineum (seperti infeksi, kemerahan, pengeluaran cairan abnormal)

17. Berikan analgetik dan/atau antiinflamasi, sesuai program

18. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

19. Lepaskan sarung tangan

20. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

21. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

 PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).DPP PPNI. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

 Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

Perawatan Perdarahan Selama Kehamilan 

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Kategori Fisiologis

Definisi : Mengidentifikasi dan merawat ibu yang mengalami perdarahan selama masa kehamilan.

Diagnosis Keperawatan: Ansietas Risiko Cedera pada Janin,Risiko Cedera pada Janin, Risiko Hipovolemi

Luaran Keperawatan : Tingkat Ansietas, status Cairan Membaik, Menurun Tingkat Cedera Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Sarung tangan bersih

 b. Spigmomanometer

C. Stetoskop

d. Jam atau pengukur waktu

e. Doppler

f. Jeli

g. Pengalas

4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Pasang sarung tangan bersih

 6. Monitor tanda-tanda vital

7. Periksa adanya kontraksi uterus

8. Periksa gerak janin

9 Periksa denyut jantung janin dengan doppler

10. Periksa perdarahan pervaginam (meliputi jumlah, konsistensi, warna)

11. Fasilitasi ibu miring ke kiri atau posisi nyaman

12. Berikan cairan intravena, sesuai program

13. Berikan tokolitik, sesuai program

14. Lepaskan sarung tangan

15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). Matemity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

Perawatan Pasca induksi Persalinan

Kategori: fisiologis

Subkategori : reproduksi dan seksualitas

Definisi : Identifikasi dan mengelola pasien setelah menjalani pemberian terapi uteranonika

Diagnosis Keperawatan Risiko Cedera pada Ibu, Risiko Perdarahan Ansietas Gangguan Rasa Nyaman

Luaran Keperawatan ; Tingkat Cedera Menurun, Tingkat Perdarahan Menurun ,Tingkat Ansietas Menurun ,Status Kenyamanan Meningkat

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3.Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.. Sarung tangan bersih

b. Spigmomanometer

C. Stetoskop

d. Jam atau pengukur waktu

4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5.Pasang sarung tangan bersih

6.Identifikasi indikasi penggunaan uterotonika

7.Atur posisi yang nyaman

8. Sediakan lingkungan aman

9. Monitor kontraksi uterus

10. Monitor tanda-tanda vital pasien

11. Monitor tanda-tanda perdarahan

 12. Ajarkan ibu mengenali efek samping induksi persalinan (seperti hiperstimulasi Ruptur uteri, perdarahan pasca persalinan)

 13. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

14. Lepaskan sarung ttanga

15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

 16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

Perawatan Intranatal Kala IV

Kategori: Fisiologis

Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas

Definisi:  Mengidentifikasi dan mengelola proses persalinan serta mencegah terjadinya Komplikasi.

Diagnosis Keperawatan: Risiko Perdarahan Nyeri Melahirkan ,Gangguan Rasa Nyaman, Ansietas

Luaran Keperawatan : Tingkat Perdarahan Menurun ,Tingkat Nyeri Menurun, Status Kenyamanan Meningkat, Tingkat Ansietas Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3.Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Sarung tangan bersih

 b. Spigmomanometer

C. Stetoskop

d. Jam atau pengukur waktu

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Pasang sarung tangan bersih

 6. Periksa kontraksi uterus (lembek atau keras)

7. Periksa tinggi fundus uteri

8. Periksa kandung kemih (penuh, retensi atau tidak)

9. Periksa lochea (isi, jumlah, konsistensi, warna)

10. Lepaskan sarung tangan

11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st  ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

Perawatan Intranatal Kala III

Kategori : Fisiologis

Subkategori : Reproduksi dan Seksualitas

Definisi: Mengidentifikasi dan mengelola proses pengeluaran terjadinya komplikasi.

Diagnosis Keperawatan:  Risiko Perdarahan ,Gangguan Rasa Nyaman, Ansietas, Nyeri Melahirkan

Luaran Keperawatan Tingkat Perdarahan Menurun, Tingkat Nyeri Menurun

Plasenta serta mencegah : Status Kenyamanan Meningkat Tingkat, Ansietas Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

 a. Sarung tangan bersih

b. Spigmomanometer

C. Stetoskop

d. Jam atau pengukur waktu

 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Pasang sarung tangan bersih

 6. Monitor keadaan umum ibu

7. Monitor tanda-tanda vital ibu

8. Monitor volume air ketuban

 9. Monitor perdarahan pervaginam

10. Fasilitasi kebutuhan fisiologis ibu (seperti makan, minum, istirahat, BAK, BAB)

11. Fasilitasi kebutuhan rasa aman (seperti posisi, pendampingan)

12. Ajarkan teknik relaksasi

13. Lepaskan sarung tangan.

14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014), Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences. Care-E-Book. Elsevier Health Sciences

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott.

Perawatan Intranatal Kala II

Kategori Fisiologis

Subkategori Reproduksi dan Seksualitas

Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola proses persalinan serta mencegah terjadinya Komplikasi.

Diagnosis Keperawatan:  Nyeri Melahirkan, Gangguan Rasa Nyaman, Ansietas

Luaran Keperawatan : Tingkat Nyeri Menurun, Status Kenyamanan Meningkat, tingkat Ansietas Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

 2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Sarung tangan bersih

b. Spigmomanometer

c. Stetoskop

d. Jam atau pengukur waktu

 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Pasang sarung tangan bersih

6. Identifikasi kondisi proses persalinan

7. Monitor tanda-tanda vital ibu

 8. Fasilitasi kebutuhan fisiologis ibu (seperti makan, minum, istirahat, BAK, BAB)

9. Fasilitasi kebutuhan rasa aman (seperti posisi, pendampingan)

10. Ajarkan ibu melakukan teknik napas dalam

11. Lakukan counter pressure pada ibu

 12. Berikan pujian atas keberhasilan ibu

13. Lepaskan sarung tangan

14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences. Care-E-Book. Elsevier Health Sciences

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st  ed) Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed) Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott.

Perawatan Persalinan Risiko Tinggi

Kategori: Fisiologis

Subkategori : Reproduksi dan Seksualitas

Definisi : Mengidentifikasi dan merawat ibu bersalin yang berisiko dengan tindakan.

Diagnosis Keperawatan : Risiko Cedera pada Ibu Risiko Cedera pada Janin Ansietas

Luaran Keperawatan : Tingkat Cedera Menurun, Tingkat Ansietas Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan, yang diperlukan:

a.Sarung tangan, jika perlu

b. Doppler BJF

c. Spigmomanometer

d. Stetoskop

e. Jam dan pengukur waktu

f. Jeli

g. Tisu

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Identifikasi faktor risiko persalinan risiko tinggi

6. Identifikasi riwayat obstetrik pasien

7. Identifikasi kondisi umum pasien

 8. Dampingi ibu saat merasa cemas

9. Diskusikan persiapan persalinan dan kelahiran

 10. Jelaskan risiko janin mengalami kelahiran prematur

11. Monitor tanda-tanda vital pasien

12. Monitor kelainan tanda vital pada ibu dan janin

 13. Monitor tanda-tanda persalinan

14. Monitor denyut jantung janin secara periodik

15. Monitor adanya perdarahan intranatal

16. Siapkan kemungkinan dilakukan intervensi persalinan

 17. Kolaborasi dengan tim untuk tatalaksana kegawatan ibu dan janin

18. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014), Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.)Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

Perawatan Intranatal Kala I

Kategori: Fisiologis

Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola proses persalinan fase laten dan aktif

Subkategori Reproduksi dan Seksualitas

Diagnosis Keperawatan : Nyeri Melahirkan, Gangguan Rasa Nyaman , Ansietas

Luaran Keperawatan : Tingkat Nyeri Menurun ,Status Kenyamanan Meningkat ,Tingkat Ansietas Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Doppler BJF

b. Spigmomanometer

C. Stetoskop

d. Jam atau pengukur waktu

e. Jeli

f. Tisu

4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5.Berikan posisi yang nyaman

6. Identifikasi kondisi proses persalinan

7. Monitor kondisi fisik dan psikologis pasien

8. Monitor kesejahteraan ibu (tanda vital, kontraksi, lama, frekuensi dan kekuatann

 9. Monitor kesejahteraan janin (gerak janin 10 kali dalam 12 jam, DJJ secara Berkelanjutan)

10. Monitor kemajuan persalinan

11. Monitor tanda-tanda persalinan (seperti dorongan meneran, tekanan pada anus,perinemum menonjol, vulva membuka)

12. Monitor kemajuan pembukaan menggunakan partograf saat fase aktif

13. Monitor tingkat nyeri selama persalinan

14. Lakukan pemeriksaan Leoplod

15. Anjurkan ibu mengosongkan kandung kemih

16. Anjurkan pemberian cairan dan nutrisi sesuai

 17. Anjurkan ibu untuk mobilisasi aktif sebelum fase aktif

18. Ajarkan ibu mengenali tanda-tanda persalinan

19. Ajarkan cara mengedan yang benar

20. Ajarkan teknik manajemen nyeri persalinan nonfarmakologis

21. Anjurkan ibu memilih pendamping persalinan

22. Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan

23. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

24. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

 

Referensi

Aiden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Diagnostik (1 ed.)

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st Ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

Pengelolaan Nyeri Persalinan

Kategori: Fisiologis

Subkategori Reproduksi dan Seksualitas

Definisi: Melakukan tindakan untuk meredakan nyeri dan Persalinan.

Diagnosis Keperawatan : Nyeri Melahirkan Ansietas, kesiapan Peningkatan Pengetahuan

Luaran Keperawatan : Tingkat Nyeri Menurun, Tingkat Ansietas Menurun, Tingkat Pengetahuan Meningkat

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal Lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

2.Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan teknik pengelolaan nyeri Yang dipilih:

a Musik

b. Speaker

C. Buku cerita

d. Gymi ball

e. Leafleat/modul

f. Video

4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

6. Identifikasi respons non-verbal terhadap nyeri

7. Identifikasi faktor yang memperberat dan meringankan nyeri

8. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 9. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri

10, Anjurkan ibu hamil berbaring dengan posisi miring kiri atau posisi nyaman

 11. Jelaskan macam terapi non farmokologi (Counter Pressure, Imagery, Teknik Relaksasi, Distraksi, Hipnosis)

12 Anjurkan ibu untuk memilih salah satu terapi nyeri non-farmakologis

13. Lakukan tindakan pengelolaan nyeri nonfarmakologis:

 a. Counter Pressure

1)Tentukan daerah koksigeus

2)Lakukan penekanan pada daerah koksigeus pada saat nyeri kontraksi

3)Lakukan penekanan dengan lembut dan terus menerus pada area koksigeus sesuai kebutuhan ibu

b. Teknik relaksasi

1) Anjurkan menggunakan teknik inhaled-exhaled dengan hitungan 231 saat nyeri datang

2) Ajarkan ibu teknik napas dalam

c.Imagery

1)Gali pengalaman ibu yang menyenangkan

2) Bimbing ibu untuk membayangkan suasana tersebut saat ini

3) Anjurkan ibu untuk tetap membayangkan saat nyeri datang

d. Distraksi

1)Anjurkan ibu untuk memilih film, cerita pendek, musik, membaca, yang dapat mengalihkan rasa sakitnya

2) Ajarkan ibu menggunakan gym ball

e. Hipnosis

1)Bina hubungan saling percaya dengan ibu

2) Bangun rasa percaya diri ibu

3)Lakukan relaksasi progesif

4) Diskusikan dengan ibu sugesti yang dipilih saat nyeri datang

5)Berikan sugesti pada ibu untuk menurunkan rasa nyeri

14. Monitor skor nyeri

 15. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (seperti suhu ruangan, Pencahayaan, kebisingan)

16. Fasilitasi istirahat dan tidur

17. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

18. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 20.Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R.,  Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M, C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dennis dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed), Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009) Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

 

Pendampingan Kehamilan Risiko Tinggi

Kategori: Fisiologis

Subkategori:  Reproduksi dan Seksualitas

Definisi : Melakukan pelepasan tampon pada vagina.

Diagnosis Keperawatan Risiko Perdarahan : Risiko Infeksi

Luaran Keperawatan : Tingkat Perdarahan Menurun, Tingkat Infeksi Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:

a.Sarung tangan steril

b. Spekulum

c. Jeli

d. Tampon tang

e. Bengkok

f. Lampu

4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5.Identifikasi posisi tampon dan tekanan pada vagina atau serviks

6.Identifikasi adanya keluhan, seperti cairan yang berwarna kuning, hijau, adanya Bau, gatal, pembengkakan, kemerahan pada kulit dan sekitar vagina, adanya panas, nyeri pada saat berkemih, nyeri pada pelviks atau abdominal

7. Atur posisi pasien dorsal recumbant

8. Pasang pengalas pada bokong pasien

9. Nyalakan lampu tindakan dan arahkan ke vagina

10. Lakukan vulva hygiene

11. Pasang spekulum

12. Pasang sarung tangan steril

13. Lakukan periksa dalam dan identifikasi letak tampon dan benang tampon

14. Gunakan tampon tang saat melakukan penarikan benang tampon

15. Anjurkan pasien tarik napas dalam

16. Lakukan penilaian tampon yang sudah dikeluarkan (meliputi karakteristik, kondisi vagina, ketidaknyamanan)

17. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

 18. Lepaskan sarung tangan

19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

20. Rujuk ke spesialis kandungan, jika tindakan tidak berhasil

21. Kolaborasi untuk pemeriksaan kultur, jika perlu

 22. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. (2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st Ed) Jakarta DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott

Pendampingan Kehamilan Risiko Tinggi

Kategori: Fisiologis

Subkategori: Reproduksi Dan Seksualitas

Definisi: Mendampingi pasien dan keluarga dalam menjalani perawatan ibu hamil risiko tinggi

Diagnosis Keperawatan : Risiko Cedera pada Janin Risiko Cedera pada Ibu Ansietas, kesiapan Peningkatan Pengetahuan

Luaran Keperawatan : Tingkat Cedera Menurun, Tingkat Pengetahuan Meningkat, Tingkat Ansietas Menurun

Prosedur

1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4.Bina hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarga

5. Identifikasi faktor risiko kehamilan (seperti diabetes, hipertensi, SLE, herpes, HIV, epilepsi)

6. Identifikasi riwayat obstetrik (meliputi prematuritas, postmaturitas, preeklampsi, kehamilan multifetal, retardasi pertumbuhan uterine, abrupsio plasenta, plasenta previa, sensitisasi Rh, ketuban pecah dini, dan riwayat kelainan genetik keluarga)

7. Identifikasi faktor sosiodemografi (meliputi usia, ras, kemiskinan, terlambat atau tidak ada perawatan prenatal, penganiayaan fisik, penyalahgunaan zat)

8. Identifikasi dukungan yang dimiliki oleh pasien

9. Monitor status fisik dan psikososial selama kehamilan

10. Damping pasien saat merasa cemas

 11. Dengarkan keinginan dan perasaan pasien

12. Diskusikan ketidaknyaman selama hamil

13. Diskusikan persiapan persalinan dan kelahiran pada kehamilan risiko tinggi

14. Jelaskan risiko janin mengalami kehamilan prematur

15 Informasikan kemungkinan intervensi selama proses 16. Anjurkan melakukan perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan pemantauan janin elektronik intrapartum, induksi, perawatan SC)

17. Ajarkan cara menghitung gerakan janin

18. Ajarkan aktivitas yang aman selama hamil Dan Seksualitas

19. Ajarkan mengenali tanda bahaya pada kehamilan (seperti perdarahan pervaginam merah terang, perubahan cairan ketuban, gerak janin,kontraksi sebelum usia kehamilan 37 minggu, sakit kepala yang tidak hilang,gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, dan penambahan berat badan yang cepat dengan edema wajah)

20. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

21. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien/keluarga

Referensi

Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., & Perry, S. E. (2013). Maternity and Women's Health care-E-Book. Elsevier Health Sciences..

 Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C. Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences.

 PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).hakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1sted.), Jakarta: DPP PPNI.

Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009). Maternity and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott