Konseling Prakonsepsi
Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas
Kategori: Fisiologis
Definisi: Memberikan informasi, petunjuk dan bantuan dalam
pengambilan keputusan pada pasangan usia subur (PUS) sebelum terjadinya
kehamilan.
Diagnosis Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua
Luaran Keperawatan: Tingkat Pengetahuan Meningkat, Tingkat
Kesiapan Menjadi Orang Tua meningkat
Prosedur
1.Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal Lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2.Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
A.
Materi dan media konseling
B. Alat peraga, jika perlu
4.Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5.Berikan kesempatan untuk menyampaikan masalah prakonsepsi,
dengan pertanyaan terbuka (seperti “Apakah ada sesuatu tentang kesehatan
prakonsepsi [sebelum kehamilan] anda yang ingin anda diskusikan?”)
6. Identifikasi riwayat reproduksi dan upaya konsepsi
sebelumnya (seperti adakah infertilitas, hasil akhir kehamilan yang tidak
normal, keguguran kehamilan ektopik atau kematian janin berulang)
7.Identifikasi beberapa pajanan yang mungkin dapat
mempengaruhi fertilitas, (seperti usia ibu, konsumsi alkohol dan rokok, pajanan
bakteri/virus, logam berat, zat kimia, pestisida atau air tercemar, olahraga,
makanan dan adanya kekerasan dalam rumah tangga)
8. Identifikasi
riwayat penyakit medis pada PUS yang dapat mempengaruhi fertilitas
9. Tawarkan informasi yang sesuai dengan masalah
prakonsepsi, termasuk kemungkinan penyebab masalahnya setelah PUS dapat
mengidentifikasi dan menyampaikan masalah prakonsepsinya
10. Jelaskan dan
sepakati tentang perencanaan dan tujuan sesi konseling untuk mengatasi masalah
bersama
11. Hormati pilihan dan keputusan yang diambil
12. Jelaskan pentingnya saling mendukung kepada PUS
13. Jelaskan penyiapan lingkungan yang optimal bagi
perkembangan calon janin
14. Informasikan
akses pemeriksaan medis dan laboratorium yang diperlukan
15. Jelaskan upaya-upaya untuk mengatasi masalah, dan
alternatif lain jika saran tidak menyelesaikan masalah
16. Akhiri sesi
konseling dengan menyampaikan perkembangan penyelesaian Masalah prakonsepsi
pasiendan rencana tindak lanjut
17. Lakukan
kebersihan tangan 6 langkah
18. Dokumentasikan hasil konseling dan respons pasien
19. Rujuk ke
pelayanan spesialis, untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan yang lebih
komprehensif, jika perlu
Referensi
Alden, K. R., Lowdermilk, D. L. Cashion, M. G., & Perry,
S. E. (2013). Maternity and Women’s Health Care-E-Book. Elsevier Health
Sciences.
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C.
(2014). Maternity Nursing Elsevier Health Sciences
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI PPNI (2018). Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Ricci, S.S. & Kyle, T. (2009). maternity and Pediatric
Nursing. Philadelpia: Lippincott