Edukasi Persiapan Program IVF (In Vitro Fertilitation)
Kategori: Fisiologis
Subkategori: Reproduksi dan Seksualitas
Definisi : Memberikan penjelasan kepada pasien dan suami
tentang prosedur program In Vitro Fertilitation (IVF) dengan metode konsepsi
yang meningkatkan peluang kehamilan dengan menempatkan sel telur yang dibuahi
atau sel telur langsung ke uterus atau rahim.
Diagnosis Keperawatan : Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
Luaran Keperawatan : Tingkat Pengetahuan Meningkat
Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Pastikan bahwa
pasien dan pasangan sudah melengkapi administrasi, antara Lain:
a. Formulir
persetujuan program IVF sudah ditandatangani
b. Fotokopi KTP suami dan istri yang sudah dibandingkan dengan
yang asli sebelumnya
c. Fotokopi Kartu
Keluarga yang sudah dibandingkan dengan yang asli sebelumnya
d. Fotokopi buku nikah atau sertifikat nikah dibandingkan
dengan yang asli sebelumnya
e. Pasfoto suami-istri
5. Jelaskan bahwa pasien dan pasangan akan melewatkan 5
tahap, yaitu:
a. Konsultasi medis, dimana pada tahap ini pasien diminta
datang saat menstruasi pada hari ke-2 (dua) atau ke-3 (tiga) untuk dilakukan
USG transvaginal, risiko dan presentasi kehamilan, skrining laboratorium
pasangan suami dan istri
b. Stimulasi ovarium, yaitu pemberian obat hormonal akan
diberikan sesuai dengan program medis dengan minimal 8 kali suntik dan maksimal
sesuai dengan respons ovarium terhadap obat, setelah dipastikan bahwa hasil
skrining suami dan istri normal. Periode ini dimulai pada menstruasi hari ke- 2
c. Pemilihan sel
telur yang akan dilakukan oleh tim embriologi
d. Inseminasi, yaitu
sperma dan sel telur dinkubasi yang memungkinkan pembuahan terjadi. Pasien dan
suaminya akan diinformasikan setelah ditemukan adanya pembuahan .
e. Transfer embrio, yaitu pemindahan embrio ke dalam rahim
setelah ditemukan adanya pembuahan pada saat menstruasi hari ke-2, ke-3 atau
ke-5
6. Jelaskan bahwa pada menstruasi hari ke-6, pasien akan menjalani:
a. Konsultasi dokter
b. Persiapan Ovum Pick Out (OPU)
c. USG transvaginal.
7. Jelaskan bahwa pada menstruasi hari ke-10, pasien akan menjalani:
a. Konsultasi dokter
b. USG transvaginal
c. Konsultasi Dokter Anestesi
d. Suntik trigger
e. Pemeriksaan laboratorium: E2, P4
8. Jelaskan bahwa pada menstruasi hari ke-12 pasien akan
menjalani tindakan OPU sedangkan suami diminta untuk mengeluarkan sperma di
ruangan masturbasi
9. Jelaskan bahwa pada menstruasi hari atau ke-17 pasien
akan dilakukan Embryo Transfer (ET)
10. Evaluasi pemahaman pasien dan suami terkait edukasi yang
diberikan
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 12. Dokumentasikan edukasi
yang telah diberikan dan respons pasien
Referensi
Alden, K. R., Lowdermilk, D. L., Cashion, M. C., &
Perry, S. E. (2013). Maternity and Women's HealthCare-E-Book. Elsevier Health
Sciences.
Boston IVF (2014) IVF Treatment Guide, What Every Patient
Should Know. Diambil dari
https://www.bostonivf.com/content/editor/patientforms/ivfconsents/ivf-treatment-quide-2.pdf
Cotswold Fertility Unit (2015). Patient Information In Vitro Fertilisation
(IVF). NHS Foundation Trust.
Guy's & St Thomas' NHS Foundation Trust (2019). In vitro
fertilisation (IVF) treatment. Diambil dari
https://www.guysandstthomas.nhs.uk/resources/patient-information/acu/Invitro-Fertilisation-
treatment.pdf
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, M. C.
(2014). Maternity Nursing. Elsevier Health Sciences PPNI (2016). Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st
ed.). Jakarta: DPP PPNI. Ricci, S.S, & Kyle, T. (2009), Maternity
and Pediatric Nursing. Philadelpia: Lippincott