STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KEPERAWATAN

Latest courses

3-tag:Courses-65px

Sabtu, 21 Januari 2023

Dukungan Perkembangan Spiritual

Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi pengembangan kemampuan mengidentifikasi, berhubungan dan mencari sumber makna, tujuan, kekuatan dan harapan dalam hidup

Diagnosis Keperawatan 

Distres Spiritual

Risiko Distres Spiritual

Gangguan Citra Tubuh

Luaran Keperawatan

 Status Spiritual Membaik

Citra Tubuh Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal rua identitas nama lengkap tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 

3. Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Identifikasi masalah spiritual

6. Eksplorasi keyakinan terkart pemulihan tubuh, pikiran, dan jiwa

 7. Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai

8. Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah (seperti hari raya, ritual dan

meditasi) 

9. Rujuk pada permuka agama/kelompok agama, jika perlu

10. Rujuk kepada kelompok pendukung swabantu, atau programi spiritual ka perlu

11. Lakukan kobersihan tangan 6 langkah

12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien.


Referensi

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Smith, G. (2012). Psychological Interventions in Mental Health Nursing. New York: McGraw-Hill: Open University Press.

Stuart, G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier.

Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment, Care Plans, and Medications (9th ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company

Dukungan Perkembangan Spiritual

Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi pengembangan kemampuan mengidentifikasi, berhubungan dan mencari sumber makna, tujuan, kekuatan dan harapan dalam hidup


Diagnosis Keperawatan 

Distres Spiritual

Risiko Distres Spiritual

Gangguan Citra Tubuh

Luaran Keperawatan

 Status Spiritual Membaik

Citra Tubuh Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal rua identitas nama lengkap tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 

3. Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Identifikasi masalah spiritual

6. Eksplorasi keyakinan terkart pemulihan tubuh, pikiran, dan jiwa

 7. Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai

8. Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah (seperti hari raya, ritual dan

meditasi) 

9. Rujuk pada permuka agama/kelompok agama, jika perlu

10. Rujuk kepada kelompok pendukung swabantu, atau programi spiritual ka perlu

11. Lakukan kobersihan tangan 6 langkah

12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Smith, G. (2012). Psychological Interventions in Mental Health Nursing. New York: McGraw-Hill: Open University Press.

Stuart, G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier.

Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment, Care Plans, and Medications (9th ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company

Terapi Relaksasi Otot Progresif 

Kategori: Psikologis

Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan


Definisi 

Menggunakan teknik penegangan dan peregangan otot untuk meredakan katagangan otot, ansietas, nyeri serta meningkatkan kenyamanan, konsentrasi dan kebugaran.

Diagnosis Keperawatan

Ansietas 

Gangguan Rasa Nyaman

Nyeri Akut

Nyeri Kronis

Luaran Keperawatan

Tingkat Ansietas Menurun

Tingkat Kenyamanan Meningkat

Tingkat Nyeri Menurun


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

a. Sarung tangan bersih, jika pertu

b. Kursi dengan sandaran, jika perlu 

c. Bantal

d. Jam atau pengukur waktu

e. Spigmomanometer

f. Termometer

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 

5. Pasang sarung tangan, jika perlu

6. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadı, tekanan darah, dan suhu

7. Tempatkan pasien di tempat yang tenang dan nyaman

8. Anjurkan untuk menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman

9. Berikan posisi yang nyaman, misal dengan duduk bersandar atau tidur 

10. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi

11. Anjurkan menegangkan otot selama 5 sampai 10 detik, kemudian anjurkan untuk merilekskan otot 20-30 detik, masing-masing 8-16 kali 

12. Anjurkan menegangkan otot kaki selama tidak lebih dari 5 detik untuk menghindari kram

13. Anjurkan fokus pada sensasi otot yang menegang atau otot yang rileks

14 Anjurkan berapas dalam dan perlahan

 15. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu

16. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

17. Lapaskan sarung tangan

18. Lakukan kabershan tangan 5 langkah

19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Berman, A. Snyder, S. & Fradsen, G. (2016) Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10 ed.). USA Perason Education.

Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 ed). UK: The Royal Marsden NHS Foundation Trust

Perry, A. G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8 ed.). St Louis: Mosby Elsevier PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator Diagnostik (1" ed) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPN: (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 ed. Jakarta: DPP PPNI

Wilkinson, J. M, Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016) Fundamentals of Nursing (3 ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company

Edukasi Manajemen Nyeri

Kategori: Psikologis

Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan


Definisi

Mamberikan informasi pangelolaan nyeri pada pasien dan keluarga tentang rasa nyeri dan strategi untuk meredakan dan mengendalikan rasa nyeri

Diagnosis Keperawatan

Defisit Pengetahuan

Nyeri Akut

Luaran Keperawatan

Tingkat Pengetahuan Meningkat

Tingkat Nyeri Menurun


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: 

a. Media edukasi

b. Alat peraga, jika perlu

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Identifikasi kasiapan dan kemampuan menerima informasi

 6. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

7. Jelaskan penyebab, periode dan strategi meredakan nyeri

 8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

9. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

 10. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

11. Berikan kesempatan untuk bertanya

12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

 13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi

Retoreins Bermen, A., Soyder, S. & Fradeer, G. (2010), Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10Ped) USA Parson Education

Dougherty, L. & Leow, S. (2016) Manual of Clinical Nursing Procedures (9 ed.). UK: The Roy Maradan NHS Foundation Trust.

Perry, A.Q. & Poder, P. A. (2014), Nursing Sale & Procedures (ed.). St Louis Mosby Ba PPNE (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definial dan indikator Diagroll (1) Jakarta: DPP PPNL

PP (2018) Sander Intervenal Keperawatan Indonesia: Definial dan Tindakan Keperawat Jakarta: DPP PPM.

PPM (2015) Stander Laran Keperawatan Indonesia: Definiel den Kriteria Haal Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNL Wildman, J. M. Tress, L. S, Bamell, K. & Smith, M. H. (2016) Fundamentals of Noring Philadelphia: F.A. Davis Company

Sabtu, 07 Januari 2023

Dukungan Hipnosis Diri


Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi 

Memfasilitasi penggunaan kondisi hipnosis yang dilakukan sendiri untuk manfaat terapeutik.


Diagnosis Keperawatan

Ansietas Risko Mutilasi Diri

Gangguan Pola Tidur Ketidaknyamanan Pascapartum

Kesiapan Peningkatan Tidur 

Kesiapan Peningkatan Manajemen

Kesehatan


Luaran Keperawatan 

Tingkat Ansietas Menurun Kesiapan Peninkatan Manajemen Meningkat

Pola Tidur Membaik Kontrol Diri Meningkat

Kesiapan Peningkatan Tidur Status Kenyamanan Pascapartum Meningkat

Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Identifikasi apakah hipnosis diri dapat dilakukan

5. Identifikasi masalah yang akan diatasi dengan hipnosis diri

6. Identifikasi penerimaan terhadap hipnosis diri

7. Identifikasi mitos dan kesalahpahaman terhadap penggunaan hipnosis diri

8. Identifikasi kesesuaian sugesti hypnosis

9. Identifikasi teknik induksi yang sesuai (seperti ilusi pendulum Chevreul relaksasi, relaksasi otot latihan visualisasi, perhatian pada pernapasan, mengulang kata/frase kunci)

10. Identifikasi teknik pendalaman yang sesuai (seperti gerakan tangan ke wajah, teknik eskalasi, imajinasi, fraksinasi)

11. Monitor respons terhadap terhadap hipnosis diri

12. Buatkan jadwal latihan, jika perlu

13. Jelaskan jenis hipnosis diri sebagai penunjang terapi modalitas (seperti hipnoterapi, psikoterapi, terapi kelompok, terapi keluarga)

14. Ajarkan prosedur hipnosis diri sesuai kebutuhan dan tujuan

15. Anjurkan memodifikasi prosedur hipnosis diri (frekuensi, intensitas, teknik) berdasarkan respons dan kenyamanan

16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

17. Dokumentasikan hasil tindakan dan respon pasien

Referensi

Linquest, R. Snyder, M. & Tracy M F (2014). Complementary, Alternative Therapies in Nursing(7thed). New York Springer Publishing Company Inc.

Mottern, Ron, MA, RI.C., C.H. (2010) Using hypnosis as adjunct care in mental health nursing Journal of Psychosocial Nursing & Mental Health Servires 41 41-44

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi den Indikator Diagnostik (1th ed). Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi  Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.) Jakarta: DPP PPNI

Persiapan Prosedur ECT

 

Kategori: Fisiologis

Subkategon: Neurosensori

 

Definisi

Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjadinya kontraksi otot dan gerakan yang tidak terkendali

 

Diagnosis Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori                               Isolasi Sosial

Waham

 

Luaran Keperawatan

Keterlibatan Sosial Meningkat                            Keterlibatan Sosial Meningkat

Status Orientasi Membaik

 

Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tangga lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Periksa tanda-tanda vital, status mental, oksimetri nadi, dan EKG

5. Orientasikan waktu dan tempat pelaksanaan prosedur ECT

6. Berikan dukungan emosional, sesuai kebutuhan

 

7. Pastikan pasien telah puasa

8. Berikan pakaian yang longgar yang dapat dibuka dan depan

9. Lepaskan gigi palsu, perhiasan, kaca mata atau lensa kontak,

10. Pastikan pasion telah berkemih

11. Sediakan alat pemantauan (EEG, EKG, oksimeter nadi, spigmomanometer)

12. Sediakan penahan gigi

13. Pasang pagar pengaman tempat tidur

14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

 

Referensi

Kavanagh, Adam & McLoughlin, Declan (2009) Flectroconvulsive therapy and nursing care. Britiish Journal of Nursing (Mark Allen Pubèshing), 18 1370, 1372 1374-7

 

PPNI (2016) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesis Definisi dan Indikator Diagnostik (1thed.)

Jakarta DPP PPNI

 

PPNI (2018) Standear intervensi Keperawatan indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1thed) Jakarta DPP PPNI

 

PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed) Jakarta DPP PPN

 

 Wilkinson. J. M. Treas. L S, Barnett, K. & Smith, MH (2016) Fundamentals of Nursing(3thed). Philadelphia: F. A. Davis Company.

Pengelolaan Nyeri Pada Anak


Kategori: Lingkungan

Subkategori: Keamanan dan Proteks

 

Definisi

Melakukan upaya-upaya nonfarmakologis untuk mengurangi kondisi yang

menyakitkan pada anak.

 

Diagnosis Keperawatan

Nyeri Akut                                                        Nyeri Kronik

 

Luaran Keperawatan

Tingkat Nyeri Menurun                                  Kontrol Nyeri Meningkat

 

Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, langgal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan usia perkembangan

anak:

A. Formulir penilaian nyeri yang sesuai untuk anak

B. Alat permainan edukatif

 

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Lakukan penilaian nyeri pada anak dengan menggunakan nyeri yang sesuai

6. Berikan tindakan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri:

a. Untuk Neonatus

1) Pembedongan

a) Siapkan kain bedong

b) Bungkus bayi menggunakan kain bedong dengan posisi tangan di tengah tubuh.

2) Facilitated Tucking

Posisikan bayi berbaring atau terlentang dengan kedua lengan dan kaki fleksi mendekati tubuh (flexed fetal-type position)

3) Tutup inkubator dengan kain yang tidak tembus cahaya

4) Perawatan Metode Kanguru

5) Kecilkan suara alarm alat-alat monitor dan volume suara ketika berbicara

 

b. Untuk Anak

Berikan terapi musik, torapi bermain, akupresur, hipnosis, teknik imajinasi torbimbing

7. Monitor nyeri dan respons pasien selama dilakukan prosedur

8. Kolaborasi pemberian analgetik, jika tingkat nyeri tidak menurun

9. Lakukan kebersihan langah 6 langkah

10. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

 

Referensi

Bowden, V. R. And Greenberg, C. S. (2016). Pediatric Nursing Procedures (4th ed.) Philadelphia.Lippincott Williams & WRkins

Cloherty, J.P. Eichenwald, EC., Hansen, AR. & Stark, A.R. (2012). Manual of Neonatal Care(7thed)Philadelphiae-Lippincott Williams & Wilkins.

Gamella, TL, Cunningham, M. D. Eyal, F G & Zenk, K. E. (2012). Neonatology: Management Procedures, On-Call Problems. Diseases, and Drugs (4th ed.). London: Appleton & Langs

Hockenberry, M. J & Wong's, W.D. (2007), Nursing Care of Infants and Children (8th ed.). St. Louis Mosby

PPNI (2016) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1thed.) Jakarta;DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1thed). Jakarta;DPP PPNI

PPNI (2018) Stander Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Knteria Hasil Keperawatan (1thed). Jakarta; DPP PPNI