STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KEPERAWATAN

Latest courses

3-tag:Courses-65px

Sabtu, 21 Januari 2023

Dukungan Perkembangan Spiritual

Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi pengembangan kemampuan mengidentifikasi, berhubungan dan mencari sumber makna, tujuan, kekuatan dan harapan dalam hidup

Diagnosis Keperawatan 

Distres Spiritual

Risiko Distres Spiritual

Gangguan Citra Tubuh

Luaran Keperawatan

 Status Spiritual Membaik

Citra Tubuh Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal rua identitas nama lengkap tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 

3. Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Identifikasi masalah spiritual

6. Eksplorasi keyakinan terkart pemulihan tubuh, pikiran, dan jiwa

 7. Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai

8. Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah (seperti hari raya, ritual dan

meditasi) 

9. Rujuk pada permuka agama/kelompok agama, jika perlu

10. Rujuk kepada kelompok pendukung swabantu, atau programi spiritual ka perlu

11. Lakukan kobersihan tangan 6 langkah

12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien.


Referensi

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Smith, G. (2012). Psychological Interventions in Mental Health Nursing. New York: McGraw-Hill: Open University Press.

Stuart, G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier.

Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment, Care Plans, and Medications (9th ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company

Dukungan Perkembangan Spiritual

Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi pengembangan kemampuan mengidentifikasi, berhubungan dan mencari sumber makna, tujuan, kekuatan dan harapan dalam hidup


Diagnosis Keperawatan 

Distres Spiritual

Risiko Distres Spiritual

Gangguan Citra Tubuh

Luaran Keperawatan

 Status Spiritual Membaik

Citra Tubuh Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal rua identitas nama lengkap tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 

3. Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Identifikasi masalah spiritual

6. Eksplorasi keyakinan terkart pemulihan tubuh, pikiran, dan jiwa

 7. Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai

8. Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah (seperti hari raya, ritual dan

meditasi) 

9. Rujuk pada permuka agama/kelompok agama, jika perlu

10. Rujuk kepada kelompok pendukung swabantu, atau programi spiritual ka perlu

11. Lakukan kobersihan tangan 6 langkah

12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Smith, G. (2012). Psychological Interventions in Mental Health Nursing. New York: McGraw-Hill: Open University Press.

Stuart, G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier.

Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment, Care Plans, and Medications (9th ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company

Terapi Relaksasi Otot Progresif 

Kategori: Psikologis

Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan


Definisi 

Menggunakan teknik penegangan dan peregangan otot untuk meredakan katagangan otot, ansietas, nyeri serta meningkatkan kenyamanan, konsentrasi dan kebugaran.

Diagnosis Keperawatan

Ansietas 

Gangguan Rasa Nyaman

Nyeri Akut

Nyeri Kronis

Luaran Keperawatan

Tingkat Ansietas Menurun

Tingkat Kenyamanan Meningkat

Tingkat Nyeri Menurun


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

a. Sarung tangan bersih, jika pertu

b. Kursi dengan sandaran, jika perlu 

c. Bantal

d. Jam atau pengukur waktu

e. Spigmomanometer

f. Termometer

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 

5. Pasang sarung tangan, jika perlu

6. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadı, tekanan darah, dan suhu

7. Tempatkan pasien di tempat yang tenang dan nyaman

8. Anjurkan untuk menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman

9. Berikan posisi yang nyaman, misal dengan duduk bersandar atau tidur 

10. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi

11. Anjurkan menegangkan otot selama 5 sampai 10 detik, kemudian anjurkan untuk merilekskan otot 20-30 detik, masing-masing 8-16 kali 

12. Anjurkan menegangkan otot kaki selama tidak lebih dari 5 detik untuk menghindari kram

13. Anjurkan fokus pada sensasi otot yang menegang atau otot yang rileks

14 Anjurkan berapas dalam dan perlahan

 15. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu

16. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

17. Lapaskan sarung tangan

18. Lakukan kabershan tangan 5 langkah

19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi

Berman, A. Snyder, S. & Fradsen, G. (2016) Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10 ed.). USA Perason Education.

Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 ed). UK: The Royal Marsden NHS Foundation Trust

Perry, A. G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8 ed.). St Louis: Mosby Elsevier PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator Diagnostik (1" ed) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPN: (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 ed. Jakarta: DPP PPNI

Wilkinson, J. M, Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016) Fundamentals of Nursing (3 ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company

Edukasi Manajemen Nyeri

Kategori: Psikologis

Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan


Definisi

Mamberikan informasi pangelolaan nyeri pada pasien dan keluarga tentang rasa nyeri dan strategi untuk meredakan dan mengendalikan rasa nyeri

Diagnosis Keperawatan

Defisit Pengetahuan

Nyeri Akut

Luaran Keperawatan

Tingkat Pengetahuan Meningkat

Tingkat Nyeri Menurun


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: 

a. Media edukasi

b. Alat peraga, jika perlu

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Identifikasi kasiapan dan kemampuan menerima informasi

 6. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

7. Jelaskan penyebab, periode dan strategi meredakan nyeri

 8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

9. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

 10. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

11. Berikan kesempatan untuk bertanya

12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

 13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi

Retoreins Bermen, A., Soyder, S. & Fradeer, G. (2010), Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10Ped) USA Parson Education

Dougherty, L. & Leow, S. (2016) Manual of Clinical Nursing Procedures (9 ed.). UK: The Roy Maradan NHS Foundation Trust.

Perry, A.Q. & Poder, P. A. (2014), Nursing Sale & Procedures (ed.). St Louis Mosby Ba PPNE (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definial dan indikator Diagroll (1) Jakarta: DPP PPNL

PP (2018) Sander Intervenal Keperawatan Indonesia: Definial dan Tindakan Keperawat Jakarta: DPP PPM.

PPM (2015) Stander Laran Keperawatan Indonesia: Definiel den Kriteria Haal Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNL Wildman, J. M. Tress, L. S, Bamell, K. & Smith, M. H. (2016) Fundamentals of Noring Philadelphia: F.A. Davis Company

Sabtu, 07 Januari 2023

Dukungan Hipnosis Diri


Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi 

Memfasilitasi penggunaan kondisi hipnosis yang dilakukan sendiri untuk manfaat terapeutik.


Diagnosis Keperawatan

Ansietas Risko Mutilasi Diri

Gangguan Pola Tidur Ketidaknyamanan Pascapartum

Kesiapan Peningkatan Tidur 

Kesiapan Peningkatan Manajemen

Kesehatan


Luaran Keperawatan 

Tingkat Ansietas Menurun Kesiapan Peninkatan Manajemen Meningkat

Pola Tidur Membaik Kontrol Diri Meningkat

Kesiapan Peningkatan Tidur Status Kenyamanan Pascapartum Meningkat

Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Identifikasi apakah hipnosis diri dapat dilakukan

5. Identifikasi masalah yang akan diatasi dengan hipnosis diri

6. Identifikasi penerimaan terhadap hipnosis diri

7. Identifikasi mitos dan kesalahpahaman terhadap penggunaan hipnosis diri

8. Identifikasi kesesuaian sugesti hypnosis

9. Identifikasi teknik induksi yang sesuai (seperti ilusi pendulum Chevreul relaksasi, relaksasi otot latihan visualisasi, perhatian pada pernapasan, mengulang kata/frase kunci)

10. Identifikasi teknik pendalaman yang sesuai (seperti gerakan tangan ke wajah, teknik eskalasi, imajinasi, fraksinasi)

11. Monitor respons terhadap terhadap hipnosis diri

12. Buatkan jadwal latihan, jika perlu

13. Jelaskan jenis hipnosis diri sebagai penunjang terapi modalitas (seperti hipnoterapi, psikoterapi, terapi kelompok, terapi keluarga)

14. Ajarkan prosedur hipnosis diri sesuai kebutuhan dan tujuan

15. Anjurkan memodifikasi prosedur hipnosis diri (frekuensi, intensitas, teknik) berdasarkan respons dan kenyamanan

16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

17. Dokumentasikan hasil tindakan dan respon pasien

Referensi

Linquest, R. Snyder, M. & Tracy M F (2014). Complementary, Alternative Therapies in Nursing(7thed). New York Springer Publishing Company Inc.

Mottern, Ron, MA, RI.C., C.H. (2010) Using hypnosis as adjunct care in mental health nursing Journal of Psychosocial Nursing & Mental Health Servires 41 41-44

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi den Indikator Diagnostik (1th ed). Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi  Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.) Jakarta: DPP PPNI

Persiapan Prosedur ECT

 

Kategori: Fisiologis

Subkategon: Neurosensori

 

Definisi

Mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjadinya kontraksi otot dan gerakan yang tidak terkendali

 

Diagnosis Keperawatan

Gangguan Persepsi Sensori                               Isolasi Sosial

Waham

 

Luaran Keperawatan

Keterlibatan Sosial Meningkat                            Keterlibatan Sosial Meningkat

Status Orientasi Membaik

 

Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tangga lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Periksa tanda-tanda vital, status mental, oksimetri nadi, dan EKG

5. Orientasikan waktu dan tempat pelaksanaan prosedur ECT

6. Berikan dukungan emosional, sesuai kebutuhan

 

7. Pastikan pasien telah puasa

8. Berikan pakaian yang longgar yang dapat dibuka dan depan

9. Lepaskan gigi palsu, perhiasan, kaca mata atau lensa kontak,

10. Pastikan pasion telah berkemih

11. Sediakan alat pemantauan (EEG, EKG, oksimeter nadi, spigmomanometer)

12. Sediakan penahan gigi

13. Pasang pagar pengaman tempat tidur

14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

 

Referensi

Kavanagh, Adam & McLoughlin, Declan (2009) Flectroconvulsive therapy and nursing care. Britiish Journal of Nursing (Mark Allen Pubèshing), 18 1370, 1372 1374-7

 

PPNI (2016) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesis Definisi dan Indikator Diagnostik (1thed.)

Jakarta DPP PPNI

 

PPNI (2018) Standear intervensi Keperawatan indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1thed) Jakarta DPP PPNI

 

PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed) Jakarta DPP PPN

 

 Wilkinson. J. M. Treas. L S, Barnett, K. & Smith, MH (2016) Fundamentals of Nursing(3thed). Philadelphia: F. A. Davis Company.

Pengelolaan Nyeri Pada Anak


Kategori: Lingkungan

Subkategori: Keamanan dan Proteks

 

Definisi

Melakukan upaya-upaya nonfarmakologis untuk mengurangi kondisi yang

menyakitkan pada anak.

 

Diagnosis Keperawatan

Nyeri Akut                                                        Nyeri Kronik

 

Luaran Keperawatan

Tingkat Nyeri Menurun                                  Kontrol Nyeri Meningkat

 

Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, langgal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan usia perkembangan

anak:

A. Formulir penilaian nyeri yang sesuai untuk anak

B. Alat permainan edukatif

 

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Lakukan penilaian nyeri pada anak dengan menggunakan nyeri yang sesuai

6. Berikan tindakan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri:

a. Untuk Neonatus

1) Pembedongan

a) Siapkan kain bedong

b) Bungkus bayi menggunakan kain bedong dengan posisi tangan di tengah tubuh.

2) Facilitated Tucking

Posisikan bayi berbaring atau terlentang dengan kedua lengan dan kaki fleksi mendekati tubuh (flexed fetal-type position)

3) Tutup inkubator dengan kain yang tidak tembus cahaya

4) Perawatan Metode Kanguru

5) Kecilkan suara alarm alat-alat monitor dan volume suara ketika berbicara

 

b. Untuk Anak

Berikan terapi musik, torapi bermain, akupresur, hipnosis, teknik imajinasi torbimbing

7. Monitor nyeri dan respons pasien selama dilakukan prosedur

8. Kolaborasi pemberian analgetik, jika tingkat nyeri tidak menurun

9. Lakukan kebersihan langah 6 langkah

10. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

 

Referensi

Bowden, V. R. And Greenberg, C. S. (2016). Pediatric Nursing Procedures (4th ed.) Philadelphia.Lippincott Williams & WRkins

Cloherty, J.P. Eichenwald, EC., Hansen, AR. & Stark, A.R. (2012). Manual of Neonatal Care(7thed)Philadelphiae-Lippincott Williams & Wilkins.

Gamella, TL, Cunningham, M. D. Eyal, F G & Zenk, K. E. (2012). Neonatology: Management Procedures, On-Call Problems. Diseases, and Drugs (4th ed.). London: Appleton & Langs

Hockenberry, M. J & Wong's, W.D. (2007), Nursing Care of Infants and Children (8th ed.). St. Louis Mosby

PPNI (2016) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1thed.) Jakarta;DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1thed). Jakarta;DPP PPNI

PPNI (2018) Stander Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Knteria Hasil Keperawatan (1thed). Jakarta; DPP PPNI

Dukungan Perlindungan Penganiayaan


Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi pencegahan dan penanganan bahaya fisik, psikologis dans\atau seksual.


Diagnosis Keperawatan

Ansietas Risiko Distres Spiritual

Distres Spiritual Gangguan Citra Tubuh


Luaran Keperawatan

Tingkat Ansietas Menurun Citra Tubuh Meningkat

Status Spiritual Membaik


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tangga lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Identifikasi pengalaman tidak menyenangkan atau traumatis (sepen penganiayaan, penolakan, kritik berlebihan)

5. Identifikasi hubungan dan kemampuan mengambil tanggung jawab antar anggota keluarga

6. Identifikasi adanya perlakuan penganiayaan dalam keluarga

7. Identifikasi situasi krisis yang memicu penganiayaan (seperti kemiskinan, pengangguran, perceraian, atau kematian orang yang dicintai)

8. Identifikasi perasaan kesulitan mempercayai diri dan orang lain

9. Identifikasi tingkat isolasi sosial dalam keluarga

10. Identifikasi ketidaksesuaian penjelasan dengan cedera dan/atau trauma yang Terjadi

11. Identifikasi ketidaksesuaian peran (seperti anak menghibur orang tua, atau perilaku berlebihan atau agresif)

12. Periksa tanda-tanda penganiayaan

13. Dengarkan penjelasan kronologis cedera dan/atau frauma yang terjadi

14. Laporkan situasi dugaan penganiayaan kepada pihak berwajib

15. Anjurkan rawat inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu

16. Anjurkan pasien menghubungi polisi, jika terjadi penganiayaan fisik

17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi


PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.


PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.) Jakarta: DPP PPNI.


PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.


Smith, G. (2012). Psychological Interventions in Mental Health Nursing. New York: McGraw-Hill: Open University Press


Stuart. G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier


Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment, Care Plans, and Medications (9th ed.). Philadelphia: F.A. Davis Company.

Dukungan Pengembangan Spiritual 

Kategori: Psikologis

Subkategori: Integotas Ego


Definisi

Memfasilitasi pengembangan kemampuan mengidentifikasi, berhubungan dan mencari sumber makna, tujuan, kekuatan dan harapan dalam hidup


Diagnosis Keperawatan

Distres Spiritual Gangguan Citra Tubur

Risiko Distres Spiritual


Luaran Keperawatan

Status Spiritual Membaik Citra Tubuh Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, langgal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Sediakan lingkungan yang tenang untuk refleksi diri

4. Lakukan kebersihan tangan: 6 langkah

5. Identifikasi masalah spirilual

6. Eksplorasi keyakinan terkait pemulihan tubuh, pikiran, dan jiwa

7. Anjurkan membuat komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan sila

8. Anjurkan berpartisipasi dalam kegiatan ibadah (seperti han raya, ritual dan meditasi)

9. Rujuk pada pemuka agama/kelompok agama, jika perlu

10. Rujuk kepada kelompok pendukung, swabantu, atau program spiritual jika perlu

11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi


PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.


PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.) Jakarta: DPP PPNI.


PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.


Smith, G. (2012). Psychological Interventions in Mental Health Nursing. New York: McGraw-Hill: Open University Press


Stuart. G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier


Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment, Care Plans, and Medications (9th ed.). Philadelphia: F.A. Davis Company.

Dukungan Perasaan Bersalah


Kategori: Psikologis

Subkategon: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi dalam mengatasi perasaan menyakitkan akibat kegagalan tanggung jawab.


Diagnosis Keperawatan

Distres Spiritual Berduka


Luaran Keperawatan

Status Spiritual Membaik Tingkat Berduka Membaik


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Identifikasi adanya keyakinan tidak rasional

5. Identifikasi situasi perasaan yang muncul dan respons terhadap situasi

6. Identifikasi dampak situasi pada hubungan keluarga

7. Fasilitasi memahami rasa bersalah adalah reaksi umum terhadap trauma, penganiayaan, berduka, bencana atau kecelakaan

8. Bimbing untuk mengakui kesalahan sendiri

9. Ajarkan mengidentifikasi perasaan bersalah yang menyakitkan

10. Ajarkan menggunakan teknik menghentikan pikiran dan substitusi pikiran dengan relaksasi otot saat pikiran bersalah terus dirasakan

11. Ajarkan mengidentifikasi pilihan untuk mencegah, mengganti, menebus kesalahan dan penyesalan

12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi


PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.


PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.) Jakarta: DPP PPNI.


PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.


Smith, G. (2012). Psychological Interventions in Mental Health Nursing. New York: McGraw-Hill: Open University Press


Stuart. G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier.


Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment, Care Plans, and Medications (9th ed.). Philadelphia: F.A. Davis Company.

Dukungan Pengungkapan Perasaan


Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi mengekspresikan, memahami dan mengelola emosi.


Diagnosis Keperawatan

Ansietas Penurunan Koping Keluarga

Gangguan Citra Tubuh Ketidakberdayaan

Harga Din Rendah Situasional Ketidakmampuan Koping Keluarga Keputusasaan Koping Defensif

Koping Tidak Efektif Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga


Luaran Keperawatan

Tingkat Ansietas Menurun Status Koping Membaik

Citra Tubuh Meningkat Status Koping Keluarga Membaik

Harga Diri Meningkat Keberdayaan Meningkat

Harapan Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Identifikasi tingkat emosi

5. Identifikasi isyarat verbal dan non verbal

6. Identifikasi perasaan saat ini

7. Identifikasi hubungan antara apa yang dirasakan dan perilaku

8. Fasilitasi pasion mengungkapkan pengalaman emosional yang menyakitkan

9. Identifikasi asumsi interpersonal yang melatarbelakangi pengalaman emosional

10. Netralkan kembali emosi yang negative

11. Ajarkan mengekspresikan perasaan secara asertil

12. Informasikan menekan perasaan dapat mempengaruhi interpersonal

13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1th ed.) Jakarta: DPP PPN


PPMI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dofinisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed) Jakarta: DPP PPNI


PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.) Jakarta DPP PPNI.


Smith, G. (2012) Psychogical Interventions in Mental Health Nursing. New York: McGraw-Hill Open University Press.


Stuari, G W. (2013) Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed). St. Louis: Mosby Elsevier


Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment, Care Plans, and Medications (9th ed.). Philadelphia: F A Davis Company.

Dukungan Pengungkapan Kebutuhan


Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi mengungkapkan kebutuhan dan keinginan secara efektif.


Diagnosis Keperawatan

Ansietas Penurunan Koping

Gangguan Citra Tubuh Keluarga Ketidakberdayaan

Harga Diri Rendah Situasional Ketidakmampuan Koping Keluarga

Keputusasaan Koping Defensif

Koping Tidak Efektif Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga

Luaran Keperawatan

Tingkat Ansietas Menurun MeningkatStatus Koping Membaik

Citra Tubuh Meningkat Status Koping Keluarga Membaik

Harga Diri Meningkat Keberdayaan Meningkat

Harapan Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Periksa gangguan komunikasi verbal (seperti ketidakmampuan berbicara, kesulitan mengekspresikan pikiran secara verbal)

5. Ciptakan lingkungan yang tenang

6. Hindari berbicara keras

7. Ajukan pertanyaan dengan jawaban singkat, dengan isyarat anggukan kepala, jika mengalami kesulitan berbicara

8. Fasilitasi pengungkapan kebutuhan yang dibutuhkan oleh pasien

9. Fasilitasi komunikasi dengan media (seperti pensil dan kertas, komputer, kartu kata)

10. Informasikan keluarga dan tenaga kesehatan lain teknik berkomunikasi, dan gunakan secara konsisten

11. Anjurkan keluarga dan staf mengajak bicara meskipun tidak mampu berbicara

12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI


PPNI (2018) Standar intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI


PPNI (2018) Stander Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan(1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.


Smith, G. (2012) Psychological interventions in Mental Health Nursing, New York: McGraw-Hil: Open University Press. Stuart, G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.). St. Louis Mosby Elsevier.


Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment Care Plans, and Medications (9th ed) Philadelphia FA Davis Company.

Dukungan Pengambilan Keputusan


Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memberikan informasi dan dukungan saat pembuatan keputusan kesehatan.


Diagnosis Keperawatan.

Distres Spiritual Resiko Distres Spiritual

Harga Diri Rendah Kronis Risiko Harga Diri Rendah Situasinal

Harga Diri Rendah Situasional Risiko Ketidakberdayaan

Gangguan Citra Tubuh Defisit Perawatan Diri

Gangguan Komunikasi Verbal Manajemen Kesehatan keluarga Tidak Efektif

Gangguan Proses Keluarga Manajemen Kesehatan Tidak Efektif

Keletihan Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko

Penurunan Koping Keluarga Kesiapan Peningkatan Konsep Diri

Penyangkalan Tidak Efekti Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga

Ketegangan Peran Pemberi Asuhan Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan

Ketidakberdayaan Kesiapan Peningkatan Pengetahuan

Ketidakmampuan Koping Keluarga Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga

Ketidakpatuhan

Koping Tidak Efektif


Luaran Keperawatan

Status Spiritual Membaik Keberdayaan Meningkat

Harga Diri Meningkat Tingkat Kepatuhan Meningkat

Citra Tubuh Meningkat Penawaran Diri Meningkat

Komunikasi Verbal Meningkat Manajemen Kesehatan Keluarga Meningkat

Proses Keluarga Membaik Manajemen Kesehatan Meningkat

Tingkat Keletihan Menurun Perilaku Kesehatan Membaik

Status Koping Keluarga Membaik Konsep Diri Membaik

Penerimaan Meningkat Tingkat Pengetahuan Meningkat

Peran Pemberi Asuhan Membaik


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Identifikasi persepsi mengenal masalah dan informasi yang memicu konflik

5. Klarifikasi nilal dan harapan yang membantu membuat pengambilan keputusan

6. Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi

7. Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan

8. Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi

9. Informasikan alternatif solusi secare jelas

10. Berikan informasi yang di minta pasien

11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi

Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10th ad.). USA: Perason Education


Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The Royal Marsden NHS Foundation Trust.


Perry, AG. & Potter, PA (2014) Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier PPNI (2016) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik (1thed.). Jakarta DPP PPNI

PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI


PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.


Pyi. N., & Menard P. (2012) Evaluation of nurses' perceptions on providing patient decision support with cardiopulmonary resuscitation SRN Nursing, 591541, 1-8.


Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.). Philadelphia FA. Davis Company.

Dukungan Pelaksanaan Ibadah


Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi pemulihan dan penyembuhan dalam perawatan melalui pelaksanaan ibadah.


Diagnosis Keperawatan

Distres Spiritual Risiko Distros Spiritual

Isolasi sosial


Luaran Keperawatan

Status Spiritual Membaik Keterlibatan Sosial Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Identifikasi kebutuhan pelaksanaan ibadah sesuai agama yang dianut

5. Sediakan sarana yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan ibadah (seperti perlengkapan sholat, arah kiblat, perlengkapan kebaktian)

6. Identifikasi kebutuhan diet sesuai agama yang dianut (seperti tidak makan babi bagi yang muslim, tidak makan daging sapi bagi hindu)

7. Identifikasi pemenuhan ritual pada situasi khusus (seperti mengadzankan bayi. pembaptisan, pengakuan dosa, menuntun shadat saat sakaratul maut, menghadap kiblat)

8. Fasilitasi pasien pelaksanaan ibadah sesuai kepercayaan yang dianut

9. Fasilitasi penuntunan ibadah oleh keluarga dan/atau rohaniawan

10. Konsultasi medis terkait pelaksanaan ibadah yang memerlukan perhatian (seperti puasa)

11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

12. Dokumentasikan hasil tindakan dan respons pasien


Referensi


Berman, A., Snyder, S. & Fradson, G. (2016) Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10th ed.). USA Perason Education.

Giske, T. and Cone, P. H. (2015). Discerning the Healing Path-How Nurses Assist Patient Spirituality in Diverse Health Care Settings J Clin Nurs, 24, 2926-2935. doi: 10.1111/jocn. 12907

O'Brien, M. E. (2010) Spirituality in Nursing Standing on Holy Ground (4th ed). Canada Jones & Bartlett Publishers

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed). Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Dukungan Memaafkan


Katagori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi pengalihan perasaan marah dan dendam dengan empati dan kerendahan hati.


Diagnosis Keperawatan

Distres Spiritual Risiko Distress Spiritual

Koping Tidak Efektif Sindrom Pasca Trauma

Koping Defensif


Luaran Keperawatan

Status Spiritual Membaik Ketahanan Personal Meningkat

Status Koping Meningkat


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, langgai lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Identifikasi sumber kemarahan dan kebencian

5. Identifikasi keyakinan yang menghambat dan membantu mengungkapkan masalah

6. Identifikasi perasaan marah, kepahitan dan dendam

7. Dengarkan ungkapan perasaan dan pikiran secara empati

8. Jelaskan bahwa memaafkan adalah sebuah proses

9. Jelaskan memaafkan memiliki dimensi kesehatan dan pemulihan diri

10. Ajarkan teknik melepaskan emosi dan relaksasi

11. Fasilitasi mengatasi hambatan pemulihan dengan cara spiritual

12. Fasilitasi kegiatan ibadah dan memohon ampun kepada Tuhan

13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi

Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10th ed.). USA Parason Education

Linquist, R, M. & Tracy, MF. (2014) Complemntary/Alternative Therapies in Nursing (7th ed.) New York: Springer Publicing Company.

PPNI (2016) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1th ed.) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.) Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI

Recine AC (2015). Dezaininf Forgivness intervention: Guidens from five meta analysis, Journal of Holistic Nursing, 33(2). 161

Owenstedt-Moe, G (2014). Using Forgivnes as an Intervention for Healling in Woman Who Experience Abuse J clinic rest bieeth, 5, 191.

Wilkinson, J M Treas, 1 S. Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed) Philadelphia. F. A. Davis Company.

Dukungan Kelompok


Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego


Definisi

Memfasilitasi peningkatan kemampuan penyelesaian masalah dan perasaan yang didukung oleh kelompok individu dengan pengalaman dan masalah yang sama.


Diagnosis Keperawatan

Ansietas Risiko Distres Spiritual

Berduka Risiko Harga Diri Rendah Kronis

Koping Tidak Efektif Risiko Harga Diri Rendah Situasional

Risiko Bunuh Diri Sindrom Pasca Trauma

Penurunan Koping Keluarga Menyusui Efektif

Perilaku Kesehatan Cendrung Menyusui Tidak Efektif

Beresiko Ketegangan Peran Pemberi Asuhan


Luaran Keperawatan

Tingkat Ansietas Menurun Harga Diri Meningkat

Tingkat Berduka Menurun Status Spiritual Membaik

Status Koping Membaik Ketahanan Personal Meningkat

Status Koping Keluarga Membaik Status Menyusui Membaik

Kontrol Diri Meningkat Peran Pemberi Asuhan Membaik

Perilaku Kesehatan Membaik


Prosedur

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Identifikasi masalah yang dialami kelompok

5. Identifikasi kelompok memiliki masalah yang sama

6. Identifikasi hambatan menghadiri sesi kelompok (seperti stigma, cemas, tidak aman)

7. Siapkan lingkungan terapeutik dan rileks

8. Bentuk kelompok dengan pengalaman dan masalah yang sama

9. Mulai sesi kelompok dengan mengenalkan semua anggota kelompok dan terapis

10. Mulai dengan percakapan ringan, berbagi Informasi tentang diri masing-masing dan alasan terlibat dalam kelompok

11. Buat aturan dan norma dalam kelompok, terutama kerahasiaan dalam kelompok

12. Sepakati jumlah sesi yang diperlukan dalam kelompok

13. Bangun rasa tanggung jawab dalam kelompok

14. Diskusikan penyelesaian masalah dalam kelompok

15. Berikan kesempatan individu untuk berhenti sejenak saat merasa distress akibat topik tertentu sampai mampu berpatisipasi kembali

16. Berikan kesempatan istirahat disetiap sesi untuk memfasilitasi percakapan individu dalam keluarag

17. Berikan kesempatan saling mendukung dalam kelompok terkait masalah dan penyelesaian masalah

18. Berikan kesempatan kelompok menyimpulkan masalah, penyelesaian masalah dan dukungan yang diperlukan untuk setiap anggota kelompom

19. Hindari percakapan ofensif, tidak sensitive, seksual atau humor yang tidak perlu/tidak pada tempatnya

20. Sediakan media untuk kebutuhan berkomunikasi di luar kelompok (seperti email,

lelepon, SMS, WA)

21. Lakukan refleksi manfaat dukungan kelompok pada setiap awal dan akhir pertemuan

22. Anjurkan anggota kelompok mendengarkan dan memberi dukungan saat mendiskusikan masalah dan perasaan

23. Anjurkan bersikap jujur dalam menceritakan perasaan dan masalah

24. Anjurkan setiap anggota kelompok mengemukakan ketidakpuasan, keluhan, kritik dalam kelompok dengan cara santun

25. Anjurkan kelompok untuk menuntaskan ketidakpuasan, keluhan dan kritik

26. Ajarkan relaksasi pada setiap sesi, jika perlu

27. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

28. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien


Referensi


Anderson & McFarlane (2011) Community as Partner: Theory and Practice In Nursing Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott William & Wilkins.


PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia; Definisi dan Indikator Diagnostik (12th ed). Jakarta: DPP PPNI


PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1thed.). Jakarta: DPP PPNI.


PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.) Jakarta: DPP PPNI


Stanhope, M. & Lancaster, J. (2012) Public Health Nursing: Population-Centered Health Care in the Community (8th ed). Elsevier Science Health Science Devision.

Dukungan Emosional


Kategori: Psikologis

Subkategori: Integritas Ego

 

Definisi

Memfasilitasi penerimaan kondisi emosional selama masa stres.

 

Diagnosis Keperawatan

Koping Tidak Efektif                                     Kesiapan Peningakatan Proses Keluarga

Distres Spiritual                                              Resiko Distres Spiritual

BerdukaRisiko                                                Ketidakberdayaan

Kepulusasaan                                                  Gangguan Memori

Ketidakberdayaan                                           Gangguan Menelan

Konfusi Kronis                                               Gangguan Penyapihan Ventilator

Koping Defensif                                             Gangguan Ventilasi Spontan

Isolasi SosialMenyusui                                    Tidak Efektif

Harga Diri Rendah Situasional                       Penyangkalan Tidak Efektif

Penurunan Koping Keluarga                           Pola Napas Tidak Efektif

Defisit Perawatan Diri                                                Risiko Mutilasi Diri

Risiko Harga Diri Rendah                              Risiko Perilaku Kekerasan

Kronis Risiko Harga Diri Rendah Situasional

 

 

Luaran Keperawatan

Status Koping Membaik                                 Proses Keluarga Membaik

Status Spiritual Membaik                                Status Spiritual Membaik

Harapan Meningkat                                        Memori Meningkat

Keberdayaan Meningkat                                 Status Menelan Membaik

Tingkat Konfusi Menurun                              Penyapihan Ventilator Meningkat

Status Koping Membaik                                 Ventilasi Spontan Meningkat

Keterlibatan Sosial Meningkat                        Status Menyusui Membaik

Harga Diri Meningkat                                     Penerima Meningkat

Status Koping Keluarga Membaik                  Pola Napas Membaik

Perawatan Diri Meningkat                              Kontrol Diri Meningkat

 

Prosedur

1.      Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal tahir, dan/atau nomor rekam medis)

2.      Jelaskan tujuan dan prosedur

3.      Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4.      Identifikasi fungsi marah, frustasi dan amuk bagi pasien

5.      Identifikasi hal yang telah memicu emosi

6.      Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah atau sedih

7.      Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka

8.      Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (seperti ansietas, marah, sedih)

9.      Tetap bersama pasien dan pastikan keamana selama ansietas,jika perlu

 

 

Referensi

 

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan indonesia Definisi dan indikator Diagnostik (1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.

 

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed). Jakarta: DPP PPNI.

 

PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed). Jakarta: DPP PPNI.

 

Smith,G . (2012) Psychological Interventions in Mental Health Nursing New York. McGraw-Hill; Open University Press.

Smith G W. (2013) Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed). St. Louis Mosby Elsevler

 

Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing, Assessment, Care Plans, and Medications (9th ed). Philadelphia F. A, Davis Company