Pemberian Imunisasi/Vaksin
Kategori:
Lingkungan
Subkategori:Keamanan
dan Proteksi
Definisi
Memberikan
antigen yang dapat merangsang pembentukan imunitas di dalam tubuh serta
mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Diagnosis
Keperawatan
Risiko
Infeksi
Luaran
Keperawatan
Tingkat
Infeksi Menurun
Prosedur
- Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
- Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
- Identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi
- Identifikasi kontraindikasi termasuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sebelumnya
- Identifikasi status imunisasi setiap kunjungan
- Lakukan pemeriksaan fisik
- Lakukan pemeriksaan suhu tubuh, jika lebih dari 37,5°C tunda pemberian imunisasi
- Jelaskan vaksin yang akan diberikan, tujuan, manfaat dan cara pemberiannya
- Jelaskan kemungkinan KIPI dan tatalaksananya
- Lakukan pemeriksaan vaksin yang akan diberikan:
a.
Cek tanggal kadaluarsa
b.
Cek freeze tag atau suhu lemari es untuk
tidak pernah Mengalami penurunan suhu Cek VVM (Vaccine Vial Monitor)
c.
Lakukan uji kocok VVM, jika perlu
1)
Siapkan vaksin kontrol yang dibekukan
dalam freezer
2)
Pilih sampel vaksin yang akan diuji
3)
Kocok vaksin kontrol dan vaksin yang
akan diuji
4)
Biarkan sesaat dan bandingkan
pengendapan pada keduanya
5)
Jika kecepatan mengendap keduanya sama,
atau vaksin yang akan diuji mengendap lebih cepat maka vaksin tersebut telah
rusak karena pembekuan, maka jangan digunakan
11. Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan:
a.
Sarung tangan bersih
b.
Obat vaksin yang telah dicek
c.
Spuit 1 cc atau sesuai kebutuhan
d.
Alcohol swab
e.
Air hangat
f.
Bengkok
g. Perlak dan pengalas
12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13. Pasang sarung tangan bersih
14. Siapkan jarum suntik dan spuit steril yang sesuai
15. Masukkan vaksin ke dalam spuit sesuai dosis
16. Buang udara pada spuit
17. Pasang perlak dan pengalas
18. Posisikan pasien dengan aman dan nyaman sesuai area penyuntikan
19. Desinfeksi area penyuntikan dengan alcohol swab (vaksin pasif) atau air hangat(vaksin aktif)
20. Injeksikan vaksin sesuai rute pemberian (IM, IK, SC)
21. Buang jarum spuit di safety box
22. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
23. Lepaskan sarung tangan
24. Anjurkan pasien melakukan imunisasi/vaksin sesuai jadwal berikutnya
25. Informasikan imunisasi yang diwajibkan pemerintah dan untuk kejadian khusus
26. Informasikan penundaan pemberian imunisasi tidak berarti mengulang jadwal Imunisasi kembali
27. Informasikan penyedia layanan Pekan Imunisasi Nasional yang menyediakan Vaksin gratis.
28. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
29. Dokumentasikan waktu pemberian, nama vaksin (merk dagang, batch), lokasi penyuntikan dan respons pasien.
Referensi
Dougherty,
L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.).
UK: The Royal Marsden NHS Foundation Trust.
Hockenberry,
Marilyn J, Wilson, David. (2014). Wong’s Nursing care of infant and children.
Elsevier Health Sciences.
IDAI
(2017). Jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun, Rekomendasi ikatan dokter anak
indonesia. http://idai.or.id/public-articles/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai.html
Saitoh, Sato, Inozaki et al. (2017). Effect of
stepwise perinatal immunization education: a cluster randomized controlled
trial. Vaccine, 35(12), 1645-1651,
Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Penyelenggaraan Imunisasi.
Perry,
A.G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St
Louis: Mosby Elsevier
PPNI
(2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik (1st ed.). Definisi dan Tindakan Keperawatan (1 ed.) Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI
(2018). Standar Intervensi Keperawatan Jakarta: DPP PPNI.
PPNI
(2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria hasil
Keperawatan (1 ed.) Jakarta: DPP PPNI.